Salah satu upaya penting dalam meningkatkan kekuatan pasar pada perusahaan, adalah melakukan strategi positioning. Perusahaan harus melakukan positioning sebelum melakukan strategi branding atau menentukan cara penerapan branding dalam bisnisnya.
Nantinya, pencapaian dari kegiatan positioning ini akan memunculkan kesan di benak konsumen. Semakin produk perusahaan berkesan di benak konsumen, semakin tinggi pula minat konsumen terhadap produk tersebut.
Nah, apa yang dimaksud dengan positioning serta contohnya? Simak selengkapnya di bawah ini, ya!
Definisi Positioning
Positioning adalah salah satu aktivitas perusahaan dalam merancang produk dan strategi marketing agar dapat menciptakan kesan tertentu yang diingat di benak konsumen. Positioning bukanlah tentang aktivitas yang dilakukan perusahaan terhadap produknya akan tetapi tentang aktivitas yang perusahaan lakukan terhadap persepsi konsumen.
Positioning perusahaan akan dianggap baik ketika produknya lebih mudah diingat di benak konsumen daripada produk lain yang sejenis.
Menurut Kartajaya (2007) terdapat syarat dalam membangun positioning, yaitu:
- Positioning harus memberikan kesan secara positif kepada pelanggan dan menjadi alasan para pelanggan membeli produk yang ditawarkan perusahaan.
- Positioning mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif suatu perusahaan.
- Positioning harus bersifat unik dan dengan mudah dibedakan dari produk kompetitor.
- Positioning harus relevan dan belanjutan dengan berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis, seperti perilaku pelanggan, perubahaan persaingan, perubahaan sosial budaya dan lain sebagainya.
Definisi Positioning Menurut Para Ahli
Terdapat beberapa definisi positioning menurut para ahli, yaitu:
1. Kotler dan Keller (2016)
Menurut Kotler dan Keller definisi positioning adalah aktivitas perusahaan dalam membuat citra dan penawaran agar mendapatkan tempat khusus sesuai target market-nya. Tujuan dari positioning adalah untuk menempatkan brand dalam benak konsumen agar tujuan perusahaan tercapai.
2. Hasan (2008)
Definisi positioning menurut Hasan adalah penempatan sebuah brand di market, yang nantinya brand tersebut akan mendapatkan sambutan positif dibandingkan dengan produk-produk saingannya.
3. Soegoto (2009)
Soegoto mengatakan bahwa positioning adalah cara membangun citra di benak konsumen untuk produk, brand, atau lembaga tertentu dengan membangun persepsi relatif suatu produk terhadap produk lain.
4. Tjiptono (2015)
Menurut Tjiptono definisi positioning adalah strategi yang untuk menciptakan perbedaan yang unik dalam benak pelanggan di pasar, sehingga terbentuk citra brand yang lebih superior dibandingkan brand produk kompetitor.
Jenis-jenis Positioning
Positioning sendiri terbagi atas beberapa jenis. Berikut ini jenis-jenis positioning yang perlu kamu ketahui.
1. Brand Positioning
Brand positioning adalah salah satu marketing strategy yang bertujuan untuk mengenalkan produk perusahaan agar lebih dekat kepada konsumen. Caranya adalah dengan menempatkan nama perusahaan atau produk dengan baik di benak konsumen sehingga mereka selalu mengingatnya. Sebaiknya perusahan bisa membuat konsumen jatuh hati terhadap produknya karena kesan yang unik pada produk tersebut.
Untuk membuat perbedaan dari kompetitor, perusahaan perlu terlihat menonjol dalam beberapa hal seperti berikut ini:
- Layanan
- Kenyamanan
- Harga produk
- Kualitas produk
- Media sosial
- Keaslian produk
Tak hanya perusahaan besar saja yang perlu menggunakan brand positioning ini, UMKM hingga organisasi nirlaba pun membutuhkan brand positioning. Pasalnya, cara ini akan sangat membantu konsumen lebih mudah dalam mengenali merek.
Untuk contoh positioning merek ini misalnya Spotify menggunakan strategi berbasis harga, sedangkan Apple Music menggunakan strategi berbasis kualitas.
2. Positioning Pasar (Market Positioning)
Positioning pasar adalah kemampuan perusahaan untuk memengaruhi persepsi pelanggan terkait produk mereka yang serupa dengan milik kompetitor.
Jenis positioning ini yang akan mendorong perusahaan untuk memiliki produk atau layanan yang kualitasnya dapat mengalahkan produk milik kompetitor.
Hal tersebut dapat perusahaan raih dengan terus meneliti tren market serta menganalisis competitive intelligence dengan baik.
Contoh positioning pasar pada produk berbentuk barang seperti Lifebuoy menyatakan produknya sebagai sebuah sabun kesehatan. Maka dari itu Lifebuoy sedang membangun citra pada konsumen bahwa sabun Lifebuoy memang untuk menjaga kesehatan. Citra positioning pasar yang dibangun inilah yang akan akan membuat konsumen tetap menggunakan sabun Lifebuoy.
Berikut terdapat beberapa fungsi dari market positioning, antara lan:
- Untuk meningkatkan angka penjualan produk.
- Membantu menentukan target market yang lebih jelas.
- Membantu perusahaan dalam memahami kebutuhan pelanggan.
- Perusahaan menjadi lebih kritis dalam mengambil suatu keputusan.
3. Positioning Produk (Product Positioning)
Positioning produk adalah salah satu tindakan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya selalu diingat oleh customer.
Sebuah perusahaan dapat dikatakan sukses melakukan positioning bila produk yang mereka hasilkan selalu diingat oleh konsumen dibandingkan dengan produk lainnya yang sejenis. Hal tersebut merupakan salah satu satu alasan penting bagi perusahaan untuk melakukan strategi ini.
Pasalnya dengan melakukan tindakan tersebut, perusahaan dapat meningkatkan penjualan serta menambah jangkauan pelanggannya.
Perusahaan juga akan terus berusaha untuk menanamkan product value kepada konsumen agar minat konsumen terus meningkat dari waktu ke waktu.
Contoh positioning produk makanan misalnya Merek Coca Cola, Pepsi, McDonald’s, dan Burger King menunjukkan bahwa semua merek tersebut selalu mencoba untuk menjadi yang paling unik. Maka, brand perusahaan pun harus bisa memanfaatkan analisis STP (Segmenting Targeting Positioning) ini untuk menemukan pasar yang tepat dan menjadi unik di antara kompetitor.
Strategi Positioning
Strategi positioning adalah cara yang dilakukan untuk menguasai pikiran konsumen dengan menawarkan produk kepada mereka. Strategi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini.
1. Memahami Pelanggan
Dalam menerapkan strategi positioning, perusahaan harus mengetahui target market beserta barang yang mereka butuhkan. Caranya dengan melakukan riset pelanggan terkait produk yang dibutuhkan hingga permasalahan yang pernah terjadi ketika menggunakan produk yang sama dari kompetitor. Hal ini bertujuan untuk lebih memahami pelanggan dengan lebih baik.
Dengan cara ini, perusahaan akan lebih mudah untuk mengembangkan strategi positioning melihat kesan dari konsumen.
2. Perhatikan Kompetitor
Setelah memahami pelanggan, perusahaan juga perlu untuk mempelajari persaingan pasar dari produk sejenis—terutama untuk produk yang memiliki banyak pesaing. Perusahaan harus mempunyai inovasi baru yang menjadi nilai tambah pada produk miliknya.
Sebagai pelaku bisnis, sebaiknya perusahaan merencanakan beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk memenangkan persaingan di market. Misalnya ketika kompetitor memasarkan produknya lewat televisi atau media sosial, maka perusahaan bisa menirunya dengan iklan yang lebih menarik. Semakin iklan yang dibuat menarik bagi konsumen, konsumen akan lebih mengingat produk perusahaan daripada produk kompetitor.
3. Tingkatkan Image Produk
Image atau citra produk menjadi hal paling penting untuk memberikan kesan yang baik bagi konsumen. Caranya dengan memilih iklan atau brand ambassador yang memiliki citra yang baik. Hal ini akan berpengaruh terhadap daya beli pelanggan pada suatu produk.
4. Penentuan Harga
Strategi positioning berikutnya adalah penentuan harga. Hal ini berkaitan dengan kualitas dari suatu produk yang ditawarkan kepada pelanggan. Semakin bagus kualitas produk, harganya yang ditawarkan kepada pelanggan pun akan semakin mahal.
Namun perusahaan bisa membuat kualitas produk yang baik dengan harga yang terjangkau, tentunya hal ini akan memiliki daya beli pelanggan.
Strategi ini merupakan usaha untuk meningkatkan daya beli pelanggan dengan menyempurnakan dan menjaga kualitas agar tetap baik dengan disertai harga yang terjangkau.
Strategi positioning merupakan faktor utama dalam meningkatkan kekuatan posisi pasar bagi sebuah perusahaan di market tertentu. Strategi ini berorientasi pada persepsi konsumen sebagai usaha untuk menemukan = celah di benak konsumen. Dengan demikian, konsumen mempunyai citra khusus terhadap produk, brand, dan perusahaan.
Memang strategi ini mengedepankan sudut pandang konsumen. Ketika konsumen mulai ragu terhadap positioning pada sebuah produk karena tidak adanya lampiran bukti yang memadai, hal ini akan membuat konsumen menjadi tidak percaya dengan perusahaan. Selanjutnya, konsumen akan mencari produk dari kompetitor yang didukung dengan bukti kuat serta bauran promosinya yang konsisten.
Manfaat Positioning dalam Pemasaran
Setelah mengetahui definisi, jenis, hingga strategi positioning, tentunya terdapat alasan menjadikan positioning sebagai bagian dari strategi pemasaran perusahaan.
Dengan strategi positioning yang tepat, perusahaan dapat membuat pesan pemasaran dan membentuk layanan perusahaan dengan lebih baik, serta dapat menyusun rencana penetapan harga yang kompetitif.
Berikut ini terdapat lima manfaat positioning dalam pemasaran, antara lain:
1. Menciptakan Posisi Kompetitif yang Kuat
Positioning yang tepat akan memengaruhi sudut pandang pelanggan melihat produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan terhadap produk kompetitor. Di saat perusahaan menciptakan citra positif dari produk atau layanannya kepada pelanggan, kemungkinan besar perusahaan akan menikmati keunggulan produknya di pasar secara berkelanjutan.
2. Meningkatkan Penjualan
Tujuan utama dari menjalankan bisnis adalah untuk meningkatkan penjualan dan memperoleh profit yang maksimal. Dengan memiliki penawaran yang lebih relevan dan dapat mengungkapkannya secara lebih efektif, kemungkinan besar perusahaan dapat menembus pasar baru dan mendapat klien baru dan mendapatkan penjualan tambahan.
3. Menentukan Target Pasar yang Lebih Jelas
Positioning dalam marketing memungkinkan perusahaan untuk menyatakan fitur atau manfaat tertentu dan lebih memfokuskan produk atau layanannya. Hal ini akan membuat nilai perusahaan meningkat secara signifikan.
4. Mendorong Komunikasi yang Efektif
Positioning yang jelas dalam pemasaran akan mendorong komunikasi yang efektif serta memberikan hubungan yang lebih sehat dan kuat dengan customer.
5. Terhubung dengan Kebutuhan Konsumen
Melalui positioning, perusahaan mempunyai kesempatan untuk mengomunikasikan manfaat penting yang ditawarkan terhadap produk atau jasanya.
Kesalahan-kesalahan dalam Positioning
Selain terdapat manfaat, banyak pelaku usaha atau perusahaan yang melakukan kesalahan dalam positioning. Kesalahan tersebut, antara lain:
1. Penentuan Posisi yang Kurang (Underpositioning)
Produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen tidak memiliki posisi yang jelas sehingga dianggap sama dengan produk sejenis lainnya (sama dengan kompetitor). Akibatnya konsumen kesulitan membedakan produk tersebut dengan brand lainnya.
2. Penentuan Posisi yang Berlebihan (Overpositioning)
Perusahaan terlalu sempit memposisikan produknya sehingga mengurangi minat pelanggan yang masuk dalam target market-nya.
3. Penentuan Posisi yang Membingungkan (Confused Positioning)
Perusahaan terlalu banyak menekankan terlalu banyak atribut pada produknya sehingga konsumen mengalami keraguan akan produk tersebut.
4. Penentuan Posisi yang Meragukan (Doubtful Positioning)
Positioning ini diragukan kebenarannya karena tidak didukung dengan bukti yang memadai. Dengan kata lain perusahaan memasang positioning palsu (tidak sesuai dengan kenyataan) atau bisa karena marketing mix yang ditetapkan tidak konsisten dengan keberadaan produk yang ditawarkan kepada konsumen di pasar.
Kesimpulan
Positioning adalah salah satu usaha perusahaan untuk meningkatkan citra atau image, persepsi, dan imajinasi yang terkait dengan produk yang ditawarkan kepada konsumen. Untuk melakukan positioning, perusahaan harus membaginya ke dalam beberapa jenis positioning dan melakukan strategi marketing positioning yang tepat.
Ketika kamu mempunyai bisnis dan ingin melancarkan strategi positioning bisnis dengan baik, kamu memerlukan kontrol kualitas produk yang ketat dan monitoring stok secara teratur untuk memenuhi permintaan.